1. Perhatikan perilaku seseorang Seseorang yang dapat mengeleak informasi rahasia biasanya akan menunjukkan perilaku yang mencurigakan. Misalnya, mereka lebih tertarik pada informasi yang seharusnya tidak boleh diketahui oleh publik. Selain itu, mereka juga sering berbicara tentang hal-hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan mereka atau bahkan terlihat gelisah ketika membicarakan topik tertentu. 2. Periksa riwayat pekerjaan mereka Jika seseorang memiliki riwayat pekerjaan yang mencakup akses terhadap informasi rahasia, maka kemungkinan besar ia mengerti bagaimana cara ngeleak informasi. Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa riwayat kerja mereka sebelum memberikan akses ke informasi penting. 3. Perhatikan pergantian posisi secara tiba-tiba Jika seseorang tiba-tiba dipindahkan ke posisi yang memberi akses pada informasi rahasia, maka ada kemungkinan bahwa ia dapat ngeleak informasi tersebut. Hal ini dapat terjadi karena alasan apapun, seperti kebutuhan perusahaan untuk mengisi posisi tertentu atau agar seseorang tidak tahu informasi penting yang ada di posisi sebelumnya. 4. Sering mengganti password Orang yang sering mengganti password akun atau sistem mereka mungkin mencoba untuk menyembunyikan jejak kegiatan mereka atau menghindari terdeteksinya aktivitas mencurigakan pada akun mereka. Oleh karena itu, perlu diperhatikan apakah ada pegawai yang sering mengganti password tanpa alasan yang jelas. 5. Kurangnya kontrol akses Jika kontrol akses tidak diterapkan dengan baik dalam perusahaan, maka orang yang tidak berhak dapat mengakses informasi rahasia lebih mudah. Pastikan untuk memastikan bahwa hanya orang-orang yang berwenang yang memiliki akses ke informasi penting dan kontrol akses terus dipantau secara ketat. 6. Perhatikan peralatan pribadi Perlu diperhatikan apakah pegawai membawa peralatan pribadi seperti USB atau laptop ke tempat kerja mereka. Hal ini karena peralatan tersebut dapat digunakan untuk mencuri informasi dan membawanya keluar dari tempat kerja. 7. Kedekatan dengan pesaing atau pihak ketiga Jika pegawai memiliki hubungan yang dekat dengan pesaing atau pihak ketiga, maka ia mungkin dapat ngeleak informasi rahasia dan memberikannya pada pihak tersebut. Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa hubungan antara pegawai dengan pihak ketiga atau pesaing sebelum memberikan akses ke informasi penting. 8. Perhatikan aktivitas online Aktivitas online pegawai dapat memberikan petunjuk tentang apakah mereka dapat ngeleak informasi rahasia atau tidak. Jika mereka sering mengunggah informasi yang seharusnya tidak boleh diketahui oleh publik atau terlibat dalam aktivitas mencurigakan, maka kemungkinan besar mereka dapat mengeleak informasi. 9. Menggunakan media sosial Jika pegawai menggunakan media sosial untuk membicarakan pekerjaan atau aktivitas yang mencurigakan, maka mereka dapat membocorkan informasi rahasia. Pastikan untuk memeriksa aktivitas media sosial pegawai dan memastikan bahwa mereka tidak membocorkan informasi penting ke publik. 10. Perhatikan perubahan dalam keuangan pegawai Jika seseorang tiba-tiba memiliki keuangan yang lebih baik dari sebelumnya, maka hal tersebut bisa menjadi petunjuk bahwa mereka dapat ngeleak informasi rahasia dan mendapatkan keuntungan dari itu. Oleh karena itu, pastikan untuk memantau keuangan pegawai secara teratur. 11. Perhatikan perubahan perilaku Jika seseorang tiba-tiba berperilaku aneh atau mencurigakan, maka hal tersebut bisa menjadi petunjuk bahwa mereka dapat ngeleak informasi rahasia. Perhatikan perubahan perilaku tersebut dan pastikan untuk memeriksa apakah mereka mencoba untuk menyembunyikan sesuatu. 12. Perhatikan perubahan dalam rutinitas Jika seseorang tiba-tiba mengubah rutinitas mereka atau mulai bekerja pada jam-jam yang tidak biasa, maka hal tersebut bisa menjadi petunjuk bahwa mereka mencoba untuk melakukan sesuatu yang mencurigakan. Perhatikan perubahan rutinitas tersebut dan pastikan untuk memeriksa alasan di balik perubahan tersebut. 13. Perhatikan perubahan dalam kebiasaan Jika seseorang tiba-tiba memiliki kebiasaan yang aneh atau mencurigakan, maka hal tersebut bisa menjadi petunjuk bahwa mereka dapat ngeleak informasi rahasia. Perhatikan perubahan kebiasaan tersebut dan pastikan untuk memeriksa apakah mereka mencoba untuk menyembunyikan sesuatu. 14. Perhatikan perubahan dalam koneksi Jika seseorang tiba-tiba memiliki koneksi yang baru atau mulai terlibat dengan orang-orang yang mencurigakan, maka hal tersebut bisa menjadi petunjuk bahwa mereka mencoba untuk melakukan sesuatu yang mencurigakan. Perhatikan perubahan koneksi tersebut dan pastikan untuk memeriksa alasan di balik perubahan tersebut. 15. Perhatikan perubahan dalam tampilan fisik Jika seseorang tiba-tiba mengubah penampilan fisik mereka atau terlihat gelisah, maka hal tersebut bisa menjadi petunjuk bahwa mereka melakukan sesuatu yang mencurigakan. Perhatikan perubahan tampilan fisik tersebut dan pastikan untuk memeriksa alasan di balik perubahan tersebut. 16. Perhatikan perubahan dalam pola pengeluaran Jika seseorang tiba-tiba mulai mengeluarkan uang yang lebih banyak daripada biasanya, maka hal tersebut bisa menjadi petunjuk bahwa mereka mendapatkan keuntungan dari ngeleak informasi rahasia. Perhatikan perubahan dalam pola pengeluaran tersebut dan pastikan untuk memeriksa sumber keuntungan mereka. 17. Perhatikan perubahan dalam pola kerja Jika seseorang tiba-tiba mengubah cara mereka bekerja atau terlihat tidak fokus pada pekerjaan mereka, maka hal tersebut bisa menjadi petunjuk bahwa mereka sedang mencoba untuk melakukan sesuatu yang mencurigakan. Perhatikan perubahan dalam pola kerja tersebut dan pastikan untuk memeriksa alasan di balik perubahan tersebut. 18. Perhatikan perubahan dalam pola komunikasi Jika seseorang tiba-tiba mengubah pola komunikasi mereka atau mulai terlibat dengan orang-orang yang tidak biasa, maka hal tersebut bisa menjadi petunjuk bahwa mereka mencoba untuk melakukan sesuatu yang mencurigakan. Perhatikan perubahan dalam pola komunikasi tersebut dan pastikan untuk memeriksa alasan di balik perubahan tersebut. 19. Perhatikan perubahan dalam pola konsumsi Jika seseorang tiba-tiba mengubah pola konsumsi mereka atau mulai membeli barang-barang yang tidak biasa, maka hal tersebut bisa menjadi petunjuk bahwa mereka mendapatkan keuntungan dari ngeleak informasi rahasia. Perhatikan perubahan dalam pola konsumsi tersebut dan pastikan untuk memeriksa sumber keuntungan mereka. 20. Perhatikan perubahan dalam pola perjalanan Jika seseorang tiba-tiba mengubah pola perjalanan mereka atau mulai bepergian ke tempat-tempat yang tidak biasa, maka hal tersebut bisa menjadi petunjuk bahwa mereka mencoba untuk melakukan sesuatu yang mencurigakan. Perhatikan perubahan dalam pola perjalanan tersebut dan pastikan untuk memeriksa alasan di balik perubahan tersebut. Kesimpulan Seseorang yang dapat ngeleak informasi rahasia biasanya akan menunjukkan perilaku yang mencurigakan. Ada banyak indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah seseorang dapat ngeleak informasi atau tidak, mulai dari perubahan perilaku, pola kerja, hingga pola konsumsi dan perjalanan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau aktivitas pegawai secara ketat dan memastikan bahwa kontrol akses berfungsi dengan baik. FAQ 1. Apa itu ngeleak informasi? Ngeleak informasi adalah tindakan membocorkan informasi rahasia atau data yang seharusnya tidak boleh diketahui oleh publik. 2. Siapa yang sering melakukan ngeleak informasi? Seseorang yang memiliki akses ke informasi rahasia atau data penting dapat melakukan ngeleak informasi, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. 3. Apa yang harus dilakukan jika terdapat pegawai yang mencurigakan dapat ngeleak informasi? Jika terdapat pegawai yang mencurigakan dapat ngeleak informasi, pastikan untuk memeriksa aktivitas mereka secara ketat dan memastikan bahwa kontrol akses berfungsi dengan baik. Jika perlu, lakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan bahwa tidak ada informasi rahasia yang bocor. 4. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah ngeleak informasi? Untuk mencegah ngeleak informasi, pastikan untuk memantau aktivitas pegawai secara ketat, terapkan kontrol akses yang ketat, dan pastikan bahwa semua pegawai memahami pentingnya menjaga kerahasiaan informasi. 5. Apa dampak dari ngeleak informasi? Dampak dari ngeleak informasi dapat sangat merugikan, baik bagi perusahaan maupun individu yang terkena dampaknya. Informasi yang bocor dapat menyebabkan kerugian finansial, reputasi yang rusak, atau bahkan kehilangan nyawa dalam beberapa kasus.
Ataudalam ilmu pengeleakan ini disebut dengan "NGEREGEP", yakni para sisya akan duduk bersila, lalu tangan disilangkan di depan dada sambil mengatur PRANAYAMAnya (pernafasan), sehingga pikiran akan menjadi sangat tenang kemudian barulah sang sisya ini melakukan ngereh, dan ngelekas (pada tahan berikutnya). 6.
Unduh PDF Unduh PDF Disadari atau tidak, kurangnya kepekaan diri dapat mengganggu hubungan Anda dengan orang lain, menjauhkan Anda dari lingkungan sosial, dan menggiring Anda menuju rasa kesepian yang mendalam. Menilai kadar kepekaan diri sendiri memang tidak mudah. Namun menanyakan dua pertanyaan berikut kepada diri Anda mungkin dapat membantu “Bagaimana reaksi emosional Anda ketika sedang dihadapkan pada suatu situasi?” dan “Bagaimana hubungan Anda dengan orang-orang di sekitar Anda selama ini?”. Waspadalah, ketidakpekaan juga bisa disebabkan oleh gangguan kejiwaan yang menyulitkan seseorang untuk berempati. Pastikan Anda juga tidak mengabaikan kemungkinan tersebut. 1 Tanyakan kepada diri Anda, "Apakah aku benar-benar peduli?" Kurangnya empati adalah salah satu ciri orang yang tidak peka. Kadar empati setiap orang memang berbeda-beda; beberapa orang jauh lebih sensitif dari yang lainnya, dan itu manusiawi. Dalam kehidupan sosial, orang-orang yang kadar empatinya rendah biasanya akan terlihat “dingin” dan cuek di mata orang lain. Ada dua jenis empati empati kognitif dan empati emosional. Seseorang yang memiliki empati kognitif mampu memahami perspektif orang lain secara logis dengan melihat segala sesuatunya dari perspektif orang tersebut. Anda mungkin tidak memiliki reaksi emosional yang berlebihan terhadap perspektif orang lain, namun setidaknya Anda mampu memahaminya secara logis. Sementara itu, seseorang yang memiliki empati emosional mampu “menangkap” emosi orang lain. Misalnya, jika mengetahui orang lain mendapatkan kabar buruk, dia akan ikut merasa bersedih.[1] Tentukan apakah Anda memiliki salah satu dari kedua jenis empati tersebut. Apakah Anda mencoba memahami perspektif orang lain ketika mereka sedang menjelaskan sesuatu kepada Anda? Apakah Anda secara sadar berusaha untuk bertanya, memahami informasi yang diberikan, dan mendengarkannya? Ketika ada sahabat atau kerabat Anda yang merasa sedih atau frustrasi, apakah Anda juga merasakan emosi serupa? Mampukah Anda memahami perasaan orang lain dengan cepat? Jika sahabat atau rekan kerja Anda terlihat marah, apakah Anda tergerak untuk menanyakan apa yang terjadi?[2] Sering kali, orang-orang yang tidak peka memang kesulitan memahami kebutuhan dan emosi orang lain. Jika menggunakan analogi radio, kebutuhan dan emosi orang lain tidak berada pada frekuensi yang sama dengan pemahaman mereka. Pikirkan seberapa sering Anda mencoba memahami perspektif orang lain. Jika Anda menghabiskan sebagian besar waktu untuk memikirkan diri Anda sendiri, bisa jadi Anda memang tidak peka terhadap orang lain. 2 Amati respons orang-orang terhadap Anda. Tanpa disadari, orang-orang yang tidak peka cenderung akan “menyingkirkan” orang-orang di sekitarnya. Mengamati respons orang lain terhadap Anda dapat membantu menentukan kadar kepekaan Anda. Jika Anda sedang berada dalam sebuah situasi sosial, apakah orang lain lebih sering mengajak Anda berbicara duluan? Jika yang terjadi justru sebaliknya, bagaimana reaksi lawan bicara Anda? Apakah mereka mau berlama-lama mengobrol dengan Anda atau kerap mencari-cari alasan untuk meninggalkan percakapan? Jika Anda kerap berperilaku dan bersikap tidak peka, biasanya orang-orang di sekitar Anda akan terlihat waspada ketika harus berbicara dengan Anda. Apakah orang-orang kerap menertawakan lelucon Anda? Sering kali, orang-orang yang tidak peka akan melontarkan lelucon yang rawan disalahpahami orang lain. Jika orang yang mendengar lelucon Anda tidak tertawa, diam, atau tertawa tidak nyaman, bisa jadi Anda memang tidak peka. Apakah orang-orang cenderung mencari Anda ketika mereka sedang membutuhkan sesuatu? Jika Anda tidak peka, orang-orang biasanya enggan meminta bantuan Anda atau menceritakan masalah mereka secara terbuka kepada Anda. Jika Anda sering menjadi orang terakhir dalam kelompok yang mengetahui kabar-kabar terbaru, seperti kabar perceraian teman Anda atau kematian anggota keluarganya, bisa jadi karena Anda kerap memberikan komentar yang tidak tepat dalam situasi-situasi tersebut. Ini adalah pertanda ketidakpekaan Anda. Apakah ada orang-orang yang tanpa ragu berterus terang mengenai ketidakpekaan Anda? Meski kenyataannya memang begitu, kebanyakan orang cenderung akan mengabaikan kritik tersebut dan menganggap sang pengkritik terlampau sensitif. Namun jika ada seseorang, atau beberapa orang, yang melontarkan kritik tersebut kepada Anda, cobalah berefleksi. Bisa jadi kritik mereka memang benar. 3 Pertimbangkan perilaku Anda. Wujud ketidakpekaan setiap orang pasti berbeda. Namun Anda tentu tahu bahwa ada beberapa perilaku yang secara umum dianggap kasar atau tidak pantas. Mungkin Anda memang tidak peka jika kerap melakukan hal-hal di bawah ini Membicarakan topik-topik yang membosankan atau sulit dimengerti oleh orang lain. Misalnya, Anda terus-menerus menceritakan jurusan yang Anda ambil sewaktu S2, padahal Anda tahu tidak ada seorang pun di ruangan itu yang memahami topik Anda.[3] Memberikan pendapat pada saat yang tidak tepat, seperti mengkritik penyakit obesitas dengan suara keras di depan rekan kerja yang Anda tahu sedang mengalami masalah kelebihan berat badan.[4] Mengangkat topik yang tidak pantas untuk pendengarnya saat itu, seperti membahas penggunaan narkoba di depan orang tua pasangan.[5] Merasa kesal jika ada seseorang yang tidak memahami topik Anda.[6] Langsung menghakimi kesalahan orang lain atau menghakimi suatu situasi tanpa benar-benar memahami latar belakang masalahnya.[7] Bersikap kasar dan menuntut kepada pelayan di restoran.[8] Bersikap terlalu terus terang atau kritis terhadap orang lain. Misalnya, jika tidak menyukai pakaian seseorang, Anda akan memilih komentar seperti “Pakaian itu membuatmu terlihat gendut” dibandingkan memilih untuk tidak berkomentar atau memberikan saran yang lebih bijaksana seperti “Kurasa warna hitam akan lebih menonjolkan keseksianmu”.[9] Iklan 1 Belajarlah membaca emosi orang lain. Anda mungkin merasa kesulitan membaca sinyal-sinyal jasmaniah yang sekaligus menunjukkan emosi seseorang. Namun percayalah, sesungguhnya semua manusia dilahirkan dengan kemampuan tersebut. Seperti kemampuan lainnya, Anda akan semakin pandai dan terbiasa jika mau meluangkan waktu untuk melatih diri.[10] Amati orang-orang di tempat yang ramai seperti mal, kelab malam, atau taman dan cobalah mengidentifikasi perasaan mereka. Cobalah mengamati situasi pada saat itu, serta bahasa tubuh dan ekspresi mereka untuk menentukan siapa yang sedang merasa malu, stres, bersemangat, dan lain sebagainya.[11] Bacalah bahasa tubuh orang lain, terutama ekspresi wajah, dan amati bagaimana bahasa tubuh tersebut digunakan untuk menunjukkan emosi yang berbeda. Misalnya, kesedihan kerap ditunjukkan dengan kelopak mata yang turun, sudut bibir yang sedikit turun, dan alis mata bagian dalam yang terangkat.[12] Tontonlah sinetron atau serial televisi pendek, dan cobalah mengidentifikasi emosi yang disampaikan para aktornya. Amati kembali situasi pada saat itu, serta ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka. Matikan volume televisi agar Anda tidak bisa mendengar dialognya. Setelah kepekaan Anda mulai terlatih, cobalah menonton film yang lebih panjang. Para aktor film biasanya menunjukkan emosi dan ekspresi yang lebih “halus” dan tidak tampak dibandingkan aktor sinetron sehingga lebih sulit diidentifikasi.[13] 2Belajarlah menunjukkan kepedulian. Anda mungkin terlihat tidak peka karena pada dasarnya, Anda merasa canggung atau kurang nyaman ketika harus menunjukkan emosi. Ketimbang memberikan komentar yang kaku atau tidak tulus jika melihat seseorang marah, ada baiknya Anda diam saja. Jika ada teman Anda yang sedang berduka, Anda mungkin akan terdengar terpaksa ketika mengatakan, “Turut berduka, ya”. Namun percayalah, jika Anda mau memaksa diri untuk melakukannya, lama-kelamaan kalimat tersebut akan terdengar lebih alami.[14] 3 Pahami mengapa Anda memerlukan emosi. Bagi Anda, mungkin kesedihan adalah perasaan yang manja, tidak berguna, dan tidak logis. Anda mungkin akan bertanya-tanya mengapa orang-orang tersebut tidak mampu memahami masalah mereka dan menemukan solusinya sehingga tidak perlu bersedih. Namun ketahuilah bahwa emosi, layaknya logika, adalah bagian penting dari proses pengambilan keputusan. Emosi dapat memotivasi Anda untuk mengubah hidup Anda, layaknya ketidaknyamanan emosional sering kali mendorong Anda untuk keluar dari rutinitas yang membosankan.[15] Emosi sangat dibutuhkan untuk menjalin koneksi dengan orang lain, serta mewujudkan interaksi sosial yang sehat dan positif.[16] Ingat, emosi adalah bagian dari menjadi seorang manusia. Meski Anda tidak memahaminya atau menganggapnya tidak berguna, pahamilah bahwa orang lain belum tentu merasa demikian.[17] Pada situasi tertentu, sah-sah saja jika Anda ingin memalsukan emosi. Anda mungkin tidak mengerti mengapa seseorang bisa sangat marah atau sangat bahagia, namun berpura-pura mengerti terkadang adalah hal paling sensitif yang bisa Anda lakukan dalam sebuah situasi. Secara pribadi, Anda mungkin tidak bisa merasakan kebahagiaan yang dirasakan rekan kerja Anda ketika keponakan barunya lahir. Namun apa salahnya memberikan senyuman terbaik Anda disertai ucapan selamat?[18] 4 Sadari emosi Anda. Sering kali, perasaan Anda mungkin akan membuat Anda bingung atau kurang nyaman. Mungkin juga Anda telah terlatih untuk menyembunyikan atau menekan emosi; atau hanya mendengarkan logika Anda. Untuk alasan apa pun, Anda mungkin telah memisahkan diri sepenuhnya dari perasaan Anda sendiri sehingga sulit rasanya jika harus berempati kepada orang lain.[19] Jika Anda menekan emosi karena sedang berjuang mengatasi trauma, atau jika Anda kerap terserang gangguan kecemasan, pertimbangkan untuk meminta bantuan konselor atau psikolog ahli.[20] Cobalah tanyakan kepada diri Anda sepanjang hari, “Bagaimana perasaanku sekarang?”. Berhenti sejenak untuk memeriksa kondisi Anda dapat membantu Anda mengidentifikasi perasaan yang telah muncul atau akan muncul di kemudian hari.[21] Identifikasi hal-hal yang kerap Anda gunakan untuk menghindari emosi Anda mengalihkan perhatian Anda pada permainan video atau tayangan televisi, memfokuskan diri hanya kepada pekerjaan, menenggak minuman keras, menganalisis situasi secara berlebihan, atau bahkan menjadikan situasi tersebut bahan lelucon.[22] Biarkan diri Anda merasakan emosi tersebut. Jika Anda sedang berada di tempat yang aman dan tenang, berhentilah menekan emosi Anda. Biarkan tubuh Anda mengeluarkan semua emosi yang Anda rasakan dan cobalah mengamati reaksi tubuh Anda. Memperhatikan perubahan jasmaniah yang terjadi seperti alis mata yang mengernyit atau bibir yang mengerut ketika Anda sedang marah dapat membantu Anda mengidentifikasi emosi yang muncul, baik dalam diri Anda atau dalam diri orang lain.[23] Iklan 1 Pelajari gejala-gejala narsisme. Gangguan narsisme adalah gangguan kejiwaan yang mendorong seseorang untuk berperilaku sombong dan sulit berempati kepada orang lain. Menurut penelitian yang dilakukan American Psychiatric Association, gangguan narsisme tergolong jarang dialami oleh masyarakat kelazimannya berkisar pada angka 0%-6,2% dari seluruh sampel penelitian.[24] Berdasarkan sampel yang sama, ditemukan bahwa 50%-75% pengidap gangguan tersebut adalah laki-laki.[25] Beberapa gejala gangguan narsisme adalah munculnya kesombongan diri yang berlebihan, munculnya kebutuhan akan pengakuan atau pujian, munculnya kebutuhan untuk membesar-besarkan talenta atau pencapaian diri, munculnya rasa iri terhadap orang lain atau merasa orang lain iri terhadapnya, dan mengharapkan diperlakukan berbeda oleh lingkungan sekitar. Orang-orang yang memiliki gangguan tersebut cenderung berpikir bahwa bumi dan segala isinya hanya berputar mengitari dirinya dan kebutuhan pribadinya.[26] Kritik atau rintangan sederhana biasanya dapat berdampak besar bagi mereka yang memiliki gangguan narsisme bahkan tidak jarang dapat berujung pada depresi. Faktanya, dampak inilah yang biasanya akan menyadarkan mereka untuk mencari bantuan dari tenaga ahli. Jika Anda mengalaminya, tidak perlu menunggu sampai terkena dampaknya untuk meminta bantuan. Jika gejala-gejala narsisme sudah mulai Anda alami, segera buat janji dengan konselor atau psikolog ahli.[27] 2 Pertimbangkan pula kemungkinan autisme, termasuk Sindrom Asperger. Individu autistik kerap kesulitan memahami sinyal-sinyal sosial, pun kesulitan mengetahui cara melontarkan respons yang tepat. Mereka cenderung berbicara jujur dan terus terang, yang terkadang bisa disalahartikan sebagai perilaku tidak peka. Jika Anda benar-benar peduli kepada perasaan orang lain, tidak ingin membuat mereka marah, namun tetap disebut tidak peka, bisa jadi Anda merupakan individu autistik. “Ketidakpekaan” pada kebanyakan individu autisitik kerap disebabkan oleh ketidakpahaman, kebingungan, dan kesalahpahaman, bukan karena kurangnya kepedulian.[28] [29] Beberapa gejala autisme lainnya adalah emosi yang terlalu kuat, kegelisahan yang tidak biasa, keengganan melakukan kontak mata, kelesuan, ketertarikan berlebihan terhadap suatu hal, kebutuhan terhadap adanya rutinitas,[30] dan kecanggungan.[31] Meski individu autistik sering kali didiagnosis sejak kecil, pada beberapa orang, gejala-gejalanya cenderung tersembunyi atau sulit terdeteksi; akibatnya, beberapa orang tidak menerima diagnosis sampai berusia remaja atau dewasa. Jika Anda merasa mengalami gejala-gejala autisme, segera sampaikan keluhan Anda pada konselor, dokter, atau psikolog ahli.[32] 3 Baca literatur mengenai berbagai gangguan kepribadian. Sebagian besar gangguan kepribadian membuat pengidapnya bersikap dan berperilaku tidak peka terhadap orang lain. Gangguan kepribadian dapat dijelaskan sebagai gangguan kejiwaan yang memicu munculnya perilaku dan pola pikir jangka panjang yang tidak sehat. Meski hampir sebagian besar gangguan kepribadian dapat menyebabkan ketidakpekaan pada tingkatan tertentu, beberapa gangguan di bawah inilah yang paling sering disangkutpautkan dengan kurangnya empati[33] Gangguan kepribadian antisosial yang membuat pengidapnya kesulitan membedakan hal yang salah dan benar, dipenuhi rasa kebencian, agresif, bertindak penuh kekerasan, kesulitan menjaga hubungan jangka panjang, melakukan tindakan-tindakan yang berisiko, dan kerap merasa superior.[34] Gangguan kepribadian ambang kerap disebut BPD yang membuat pengidapnya kesulitan mengatur emosi atau pikirannya sendiri, terus-menerus terlibat dalam perilaku yang impulsif dan ceroboh, serta kesulitan menjaga kestabilan hubungan jangka panjang.[35] Sementara itu, penderita gangguan skizofrenia dan schizotypal cenderung gemar menyendiri, berdelusi, dan mengalami kecemasan sosial yang berlebihan.[36] 4Jika merasa perlu, temui konselor atau psikiater ahli. Jika Anda merasa sedang mengalami salah satu atau beberapa dari gangguan-gangguan di atas, segeralah meminta bantuan pada konselor, psikolog ahli, atau bahkan psikiater. Anda memang bisa mendiagnosis diri sendiri dengan mengisi kuesioner daring yang tersedia di internet, namun diagnosis yang terpercaya hanya akan Anda dapatkan dari tenaga ahli. Cobalah menelusuri data asuransi Anda untuk menemukan klinik, rumah sakit, atau dokter mana yang bisa menangani Anda. Anda juga bisa menanyakan rekomendasi langsung dari dokter langganan Anda. Jika masih duduk di bangku kuliah, tanyakan apakah universitas Anda menyediakan layanan konseling gratis. Iklan Tanyakan pendapat sahabat Anda yang terpercaya apakah Anda memang terlihat tidak peka di matanya. Iklan Peringatan Jika Anda merasa memiliki gangguan psikologis, pastikan Anda terlebih dahulu melakukan riset sebelum tergoda untuk mendiagnosis diri sendiri. Ketimbang mendiagnosis diri sendiri, langkah terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menemui dokter untuk mendapatkan diagnosis yang resmi dan terpercaya. Jangan pernah mengobati diri Anda sendiri atau akibatnya bisa fatal nanti. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? JiwaAtmaja juga menuliskan ciri-ciri orang yang bisa ngeleak. Hal ini ia dapatkan dari seorang informannya, dimana ciri-ciri fisik orang melaksanakan pangeleakan yakni matanya sering berkedip-kedip, pada kepala bagian depannya (ubun-ubun) mengalami kebotakan, pada wajah tampak bintik-bintik seperti jerawat. Cara Mengetahui Peruntungan Denpasar - Ada sebuah pantangan bagi seseorang yang menguasai ilmu Leak. Mereka tidak boleh mengaku bahwa dia punya ilmu itu. Jika melanggar, maka akan ada Durga Purana Tattwa menyebutkan bahwa orang yang bisa ngeleak, tidak boleh mengatakan dirinya bisa. Sebab, orang yang memiliki ilmu Leak dan mampu merahasiakan maka akan mencapai kebahagiaan."Karena 1000 kali kelahiran dia akan menderita. Kalau dia mampu merahasiakan dirinya maka dia akan mencapai kebahagiaan luar biasa dan tidak akan reinkarnasi lagi. Begitu dalam Durga Purana Tattwa ini. Jadi makanya orang bisa ngeleak itu merahasiakan dirinya supaya tidak kentara tidak diketahui," kata Ngurah Harta, Pinisepuh Perguruan Sandhi Murti Bali. Ia menambahkan, sebenarnya sangat ingin melestarikan pengetahuan pengeleakan untuk masyarakat Bali. Namun, ia mengaku merasa berdosa ketika memperkenalkan ilmu pangeleakan pada awal tahun 2000. Saat itu, Turah Harta sempat mengalami tindakan yang kurang santun dari masyarakat."Tahu-tahu tiba muncul tulisan di mobil cucun leak. Itu kan sangat tidak baik, sangat tidak sopan, sangat tidak santun. Karena pengetahuan tradisi Bali itu sangat santun sekali, tidak mengumbar, ajewera kalau orang tua bilang, sekarang generasi muda Bali itu malah meremehkan kearifan lokal Bali itu," saat itu, Turah Harta mengaku tidak pernah lagi berbicara tentang pangeleakan. Sebab dirinya merasa berdosa membuat perilaku masyarakat Bali salah setelah mengetahui pengetahuan menjelaskan, bahwa ilmu pangeleakan berdasarkan ajaran sastra yang menjadi dasar dari tradisi Bali. Adapun sastra yang dipelajari dalam ilmu pangeleakan yakni Dasa Aksara, Kanda Pat, dan sebagainya."Saya masukkan dia ke konsep Dharmasastra dia. Kalau di Weda, Smerthi jadinya kalau Dharmasastra. Jadi dia ilmu pangeleakan tidak jahat," ini telah naik di detikBali dan bisa dibaca selengkapnya di sini. Simak Video "Sensasi Foto Bersama Monyet di Hutan Pala Sangeh, Badung" [GambasVideo 20detik] wsw/wswGambar sumber Jika berbicara tentang leak, tentu ini sudah tidak asing lagi ditelinga kalian. Mungkin banyak ora... Gambar sumber berbicara tentang leak, tentu ini sudah tidak asing lagi ditelinga kalian. Mungkin banyak orang yang memiliki niat untuk belajar ngeleak, namun mereka tidak tahu harus kemana. Nah pada artikel ini akan dijelaskan bagaiman tahapan belajar ilmu leak itu adalah ilmu yang bersifat sangat rahasia, dan jarang ada guru leak yang mau mengumbar sembarangan atau memberi muridnya ilmu ini secara cuma-cuma. Penting untuk diketahui bahwa pengeleakan bisa kalian dapatkan melalui tiga cara. Yang pertama melalui warisan, kemudian dengan cara membeli, dan yang terakhir dengan belajar bersama guru mereka yang memiliki keturanan ilmu leak ini bisa langsung melakoni atau hanya sebatas menjalani ilmu tersebut. Namun, untuk yang tidak memiliki keturunan harus membeli atau belajar dari guru leak dari seorang guru hendak mengajarkan muridnya ilmu leak, maka wajib hukumnya guru tersebut mengetahui otonan dari murid hari lahir menurut kalender hindu bali. Hal ini sangat penting karena kualitas ilmu yang akan dianut oleh murid bisa diketahui. Begitu juga, seorang guru harus bisa berhati-hati dalam memberikan pelajaran agar muridnya tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Tahapan belajar ngeleak yang harus dilakukan oleh seorang murid1. Seorang murid harus diwintenTahap pertama yang dilakukan oleh seorang guru leak terhadap muridnya adalah melakukan upacara pewintenan penyucian diri. Di mana seorang murid harus mewinten Brahma widya, yang dalam bahasa lontar dikenal dengan “Ngerangsukang Kawisesan”. Untuk hari baik dalam melakukan pewintenan ini tidak boleh asal-asalan dan harus ditentukan oleh gurunya sendiri. 2. Diperkenalkan dengan aksara wayahTahap belajar ngeleak berikutnya adalah pengenalan aksara wayah modre oleh guru terhadap muridnya. Untuk aksara yang diberikan pada tahap ini tidak dapat dieja, karena merupakan sebuah aksara yang bersifat Murid dirajahTahapan berikutnya adalah di mana murid akan di “Rajah” atau digambari aksara-aksara suci oleh gurunya di sekujur tubuhnya dari bawah hingga atas. Tahapan ini sendiri di lakukan di tengah kuburan pada saat hari raya kajeng kliwon setelah murid selesai melaksanakan beberapa tahapan awal di atas, barulah si murid diajarkan oleg gurunya. Saat belajar ngeleak, murid harus patuh terhadap 5 sumpah yang ada dalam ranah ini. Adapun isi dari sumpah tersebut adalah1. Hormat dan taat dengan ajaran yang diberikan oleh Selalu melakukan ajapa-ajapa untuk menyembah Siwa dan Dhurga dalam bentuk Ilmu Kawisesan Sakti.3. Tidak boleh pamer kalau tidak kepepet dan selalu menjalankan Dharma kebaikan.4. Tidak boleh makan daging kaki empat, tidak boleh berhubungan intim dengan orang selain pasangan alias Tidak boleh menyakiti atau dengan cara apapun melalui ilmu yang belajar ngeleakAdapun beberapa tingkatan yang harus dilalui oleh seseorang ketika belajar Tingkat pertamaPada tingkat pertama ini seorang murid akan dijarkan oleh gurunya bagaimana cara mengendalikan pernapasan dalam diri. Di bali atau dalam Bahasa lontar dikenal dengan istilah “Mekek Angkihan” atau “Pranayama”.2. Tingkat ke duaPada tahap ke dua ini seorang sisya murid akan diajarkan untuk visualisasi. Atau dalam Bahasa ajaran pengleakan di kenal dengan istilah “Ninggalin Sang Hyang Menget". Pada tahap ini seorang guru telah mengajarkan muridnya dengan aksara-aksara dan mantra-mantra dalam ilmu Tingkat ke tigaPada tingkatan yang ketiga ini, seorang murid atau sisya akan diajarkan bagaimana cara melindungi diri dengan menggunakan tingkah laku yang halus, tanpa kekerasan, dan tanpa dendam. Atau dalam keilmuan leak di kenal dengan istilah "Pengraksa Jiwa”.4. Tingkat ke empatPada tingkat ke empat seorang murid akan diajarkan kombinasi antara pikiran dan gerak tubuhnya. Dalam bahasa yoga disebut dengan istilah “Mudra”. Mudra yang dimaksud di sini berupa tarian jiwa, akhirnya orang yang melihat atau menonton sering menyebut dengan “Nengkleng” atau gerakan mengangkat satu kaki saat berdiri. Gerakan mudra yang diajarkan di sini sama dengan gerakan tarian siwa nata Tingkat ke limaTahap ke lima seorang siswa akan diajarkan oleh gurunya untuk bermeditasi, meditasi dalam ajaran pengleakan di sebut dengan istilah “Ngeregep”. Yang mana ngeregep ini merupakan gerakan duduk bersila dan tangan disilangkan di depan dada sembari mengatur pernapasan hingga terasa tenang, atau dalam ilmu leak dikenal dengan “Ngereh” dan “Ngelekas”.6. Tingkat ke enamJika murid sudah menginjak pada tingkat ke enam, maka akan diajarkan oleh gurunya untuk belajar melepas roh Mulih Sang Hyang Atma Ring Bayu, Sabda lan Idep melalui kekuatan pikiran dan batin. Saat dalam keadaan seperti ini tubuh seorang murid akan terbujur kaku namun kesadaran sudah berpindah ke badan yang lebih halus. Pada tahapan ini termasuk tahap akhir atau “Ngereh” dan seorang murid akan memohon anugrah dari Betari Durga yang mana merupakan dewanya ajaran seorang murid telah berhasil mendapatkan anugrah dari Betari Durga maka akan mendapatkan ujian sesuai keilmuan yang dipelajarinya. Saat murid berhasil menyelesaikan ujiannya, maka murid tersebut dikatakan lolos dalam belajar 3 tahapan belajar ngeleak dan 6 tingkatannya yang dirangkum dari berbagai sumber. Apabila ada kekeliruan, kekurangan, atau saran bisa dituliskan di kolom komentarbuatagan agan yang merasa facebooknya di hack atau dibuka2 oleh oknum yang tidak bertanggung jawab (bisa pacar yang posesif atau mantan yang kepo :D) bisa dicek disini disitu ada informasi 7 kegiatan log in terakhir berikut ip addressnya semoga informasinya berguna :D maaf threadnya jelek masih nubie gan :malus :malus Penjelasan Ida Mas Dalem Samudra tentang guna-guna pengeleakan di Bali. MANGUPURA, Topik pengeleakan’ memang tidak ada habisnya. Ilmu supranatural nan gelojoh dikaitkan dengan berbagai hal negatif maka itu rata-rata orang ini ternyata bisa berbuah positif bila dikenali dengan baik. Bali merupakan pulau nan tersohor dengan guna-guna pengeleakannya, saja apakah seluruh masyarakat Bali telah bermartabat-benar mengenal ilmu nan konon diamankan oleh Mpu Bharadah dari Calonarang sejak masa kerajaan Airlangga ini? Kepada seorang Sulinggih cukup umur adalah, Ida Mas Dalem Segara, 24, yang juga praktisi ilmu pengeleakan, memaparkan ilmu pengeleakan secara sederhana. Bahwa, leak nan dikenal andai hantunya Bali’ oleh masyarakat awam sebenarnya tidak seperti demikian. Sepengetahuan Ida Mas Dalem Lautan dari sastra nan kamu pahami, leak’ berasal berpokok kata le’ yang berarti lelintihan’ dan ak’ nan berarti aksara.’ “Tujuan semenjak lelintihan aksara’ ialah bakal merusak atau membalikkan Wijaksara Tri Aksara dalam awak bani adam untuk kemudian disakiti. Intensi lainnya yakni lakukan menakut-nakuti,” ungkap Sulinggih termuda di Bali itu, Senin 11/3 di Griya Mas Dalem Lautan, Desa Sading, Mengwi, Badung. Lontar Aji Pengeleakan yang dikutip oleh Ida Mas Dalem Besar menamakan,”’yan anda weruh gelang-gelang Dasa Bayu, muaang Sastra Sanga, weruh gelang-gelang Sastra Pralina, weruh ta anda angleak’ yang berfaedah, siapapun nan memahami Deka- Bayu, Sastra Sanga, dan Sastra Pralina, orang tersebut memahami menjadi Leak.” Leak sejatinya berasal berasal manusia yang mempelajari ajian tertentu untuk berubah wujud alias menyakiti dengan sebuah cengkau. Makara, leak tidak dapat menyerang manusia dengan menjabat mangsanya. Selanjutnya, pria kelahiran Singaraja, 24 Oktober 1994, itu lagi meluruskan bahwa kepuasan batin dari sendiri yang memiliki ilmu pengeleakan adalah merasakan bahwa dirinya berubah seperti seekor anjing, misalnya. Sementara itu, sepatutnya ada orang tersebut lain berubah menjadi seperti wujud itu. Hanya doang, turunan dengan pikiran buruk dan yang memiliki dogma yang rendahlah yang dapat melihat wujud-wujud berpuaka dari sendiri yang menekuni ilmu pengeleakan tersebut. Orang suci akan mengaram hamba allah ngeleak sebagai cucu adam normal, hanya hanya wujud manusia dengan pengejawantahan rambut yang awur-awuran alias buyar. Setelah memahami pengertian leak, maka masyarakat pula mesti reaktif bahwa suka-suka banyak sekali tipe-jenis sastra ilmu pengeleakan di Bali. “Pengeleakan cerek sebenarnya adalah budaya kita. Budaya leluhur yang harus kita lestarikan. Di Bali atau di Indonesia pun semua seimbang, cuma sastra terakhir berada di Bali. Lontar pengeleakan ada banyak jenisnya, kisah-kisahnya pun cak semau banyak, suka-suka Calonarang, Syah Gede Mas Mecaling, Dukuh Suladri, Ki Balian Batur, Canting Mas, Tanting Rat, dan masih banyak pula. Banyak turunan mengetahui Calonarang karena itu yang melegenda dan tersohor di kuping masyarakat, padahal sesungguhnya banyak sekali dan guna-guna pengeleakan kembali banyak,” beber Sulinggih yang didiksa pada Maret 2022 lalu itu. Sebagai koteng Sulinggih yang berkecukupan di jalan Siwa, Ida Mas Dalem Lautan pun berbintang terang panugrahan untuk menekuni riuk suatu ilmu pengeleakan, yaitu Brahma Maya Murti, yang berarti seseorang yang bisa melepas sukmanya koteng dari badan garang. Brahma Tanwujud Murti bukan ilmu Sri paduka Wegig nan boleh berubah wujud. Kepuasan batin koteng nan berbuat Brahma Maya Murti adalah bani adam tersebut dapat mencapai ajang-wadah yang dikehendakinya. Ilmu tersebut dapat diperoleh dengan mempelajari alias memang mujur panugrahan dari Halikuljabbar. “Harapan ilmu pengeleakan Brahma Maya Murti atau nan boleh disebut Aji-aji Pengeleakan Leak Sari adalah untuk membantu umat, dalam hal mengobati seseorang yang disakiti dengan ilmu Aji Wegig atau Desti Trangjana teluh,” sambungnya. Ngeleak boleh dilakukan di mana saja dan pron bila namun, asal lokasi itu lengang karena sifat bermula pengeleakan yakni rahasia. Orang nan baru sparing ngeleak akan menghindari ke setra untuk minta panugrahan pada Si Hyang Bhairawa dan Bhairawi privat wujud Bhatari Durga. Dasar dari ilmu pengeleakan adalah sastra dan fonem. Mantra pengeleakan boleh diturunkan ke cucu alias anak sang penekun dengan cara mengajarkannya. Penurunannya pun bukan dengan urut-urutan instan, melainkan dengan mempelajari sastra. “Kejadian nan menjajarkan berpokok ilmu pengeleakan adalah, seseorang bisa merasakan situasi yang tidak bisa dirasakan oleh anak adam pada umumnya dan itu pun harus dilestarikan, seharusnya guna-guna kita tidak diakui di sana sini. Masak, di luar kewedanan ilmu kita diakui, kita yang di Bali enggak boleh mengakui ilmu kita,” tegas ayah suatu anak itu. Menurut Ida Mas Dalem Segara, senyatanya mantra pengeleakan tak ada yang baik maupun yang buruk, hanya saja itu lagi ke penekunnya seorang dan mantra yang berbeda karena setiap mantra memiliki tujuan masing-masing. Terserah sekali lagi efek berupa berasal mantra pengeleakan, di antaranya, seseorang dapat mengaji sastra-sastra nan baik, contohnya, untuk mengobati seseorang karena kedokteran boleh diobati dengan non kedokteran, tetapi non medis enggak dapat diobati dengan medis, melestarikan budaya, dan menjaga warisan nenek moyang. Sedangkan dampak negatifnya positif, orang per orang-oknum nan menyakiti seseorang dan keluarga, hingga keseleo memahamkan mantra yang mulai sejak dari kekosongan, nyeri hati, dan kecemburuan sosial. “Pahami sebelum memperhatikan. Kita harus tahu dulu sudut pandangnya seperti mana apa. Kenapa? Karena kejadian baik pula dalam ki perspektif pandang nan buruk akan tampak buruk. Itulah yang dinamakan Rwa Bhineda, seperti leluhur pernah mengajarkan, seberapa juga masif hidup kita akan sepeti itu pula hitam kita,” tandas Ida Mas Dalem Raksasa tersenyum simpul. *cr41 jYy7.